Jumat, 17 Juli 2009

London (armnews) - Koran Inggris, Daily Telegraph telah mengungkap bahwa jumlah tentara Inggris yang melakukan bunuh diri setelah menyelesaikan tugas di Iraq dan Afghanistan telah mencapai 10% dari jumlah tentara yang tewas di medan perang. Pada hari Kamis (15/11) koran tersebut menyatakan bahwa Menteri Pertahanan mengungkap bahwa 17 tentara telah melakukan bunuh diri. 15 Orang bertugas di Iraq, seorang tugas di Afghanistan dan seorang lagi bertugas di dua wilayah tersebut.

Tobias Iodine wakil parlemen Inggris memberi komentar atas kejadian ini, ia menyebutkan bahwa kasus bunuh diri itu terjadi karena trauma dan tentara yang bersangkutan pun menolak untuk mendapatkan terapi dasar yang biasa dilakukan untuk para tentara yang baru kembali ke Inggris.

Koran itu juga memperingatkan bahwa kasus-kasus seperti ini hendaklah diperhatikan oleh pemerintah, karena Inggris telah memiliki pengalaman buruk di masa perang FalkLand. Karena ketidakpedulian, 300 tentara telah melakukan aksi bunuh diri. Angka itu lebih banyak jumlahnya jika dibanding dengan jumlah tentara yang tewas akibat perang, yaitu sebanyak 250 orang.

Minta Pulang

Sebelum ini, tahun 2003, ratusan marinir Inggris yang ditugaskan di Iraq dikabarkan minta pulang. Banyak tentara Inggris mengalami gangguan psikologis seperti; stress dan depresi setelah menghadapi perlawanan mujahidin Iraq

Jumlah tentara Inggris yang mengalami gangguan mental mengalami peningkatan 20% du tahun 2006. Jumlah keseluruhan tentara Inggris yang mengalami depresi di Iraq sejak tahun 2003 hingga akhir bulan Juni 2006 lalu, mencapai 1897 orang.

Jurnal medis Lancet terbitan Inggris Oktober lalu, mengkonfirmasikan 25 persen dari pasukan tambahan dan 19 persen pasukan tetap Inggris di Iraq tengah menjalani program rehabilitasi.

Sumber: www.arrahmah.com/hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar